:strip_icc()/kly-media-production/medias/5422370/original/054454800_1763979846-kampus_pusat_data.jpeg)
Princeton Digital Group (PDG) secara resmi memulai pembangunan kampus pusat data hyperscale terbarunya yang berkapasitas 120 megawatt (MW) di Greenland International Industrial Center (GIIC), Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas raksasa bernama JC3 ini dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan komputasi awan (cloud) dan kecerdasan buatan (AI) berskala besar, serta diproyeksikan menjadi salah satu pusat data terbesar dan tercanggih di Indonesia. Proyek ambisius ini menelan investasi sebesar US$1 miliar, atau setara dengan sekitar Rp16,6 triliun hingga Rp16,722 triliun.
Co-founder dan Chief Operating Officer PDG, Varoon Raghavan, menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik. Raghavan menegaskan komitmen PDG untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan tersebut, dengan membangun kampus JC3 yang dirancang untuk menghadirkan skala, kinerja, dan keberlanjutan yang dibutuhkan oleh pelanggan global maupun lokal seiring dengan meningkatnya beban kerja cloud dan AI.
Kampus JC3 berlokasi strategis, sekitar 25 kilometer dari fasilitas PDG JC2 yang sudah ada di Cibitung, membentuk klaster infrastruktur digital penting di koridor timur Jakarta. Untuk menjamin keandalan operasional, JC3 akan diperkuat pasokan listrik dual-grid dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) dengan janji kapasitas daya penuh yang telah dikontrak untuk fasilitas tersebut.
Fasilitas ini mengusung konsep carrier-neutral, menyediakan beragam jaringan serat optik yang terhubung langsung ke ekosistem jaringan inti Jakarta dan internet exchange utama. Hal ini memastikan konektivitas tanpa hambatan, berkecepatan tinggi, dan latensi rendah bagi para pelanggan, baik dari segmen global maupun lokal.
Infrastruktur JC3 dibangun secara spesifik untuk menangani beban kerja hyperscale dan AI yang sangat intensif. Desainnya mengadopsi konstruksi modular guna menjamin skalabilitas dan kecepatan implementasi. Untuk mendukung kebutuhan daya komputasi tinggi AI, kampus ini akan memanfaatkan teknologi pendinginan direct-to-chip yang canggih, di samping fleksibilitas untuk menyediakan sistem pendinginan konvensional.
Sejalan dengan komitmen global PDG untuk mencapai Net Zero pada tahun 2030, kampus JC3 dirancang untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan dan menargetkan perolehan sertifikasi Leadership in Energy and Environmental Design (LEED). Pengembangan JC3 dibangun di atas kesuksesan JC2, yang merupakan pusat data pertama di Indonesia yang ditenagai oleh biomassa, dan JC3 memperkuat komitmen lingkungan ini melalui penggunaan pendinginan cair generasi baru. Teknologi ini diklaim mampu menangani beban kerja berdensitas tinggi secara efisien dan ramah lingkungan.
Akselerasi proyek menjadi prioritas, dengan rencana fase pertama ditargetkan siap beroperasi pada kuartal keempat (Q4) tahun 2026. Dengan penambahan kampus JC3 ini, total kapasitas pusat data PDG di Indonesia akan meningkat menjadi sekitar 230 MW, memperkuat posisinya sebagai salah satu operator pusat data terbesar dan terpercaya di negara ini.