:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,573,20,0)/kly-media-production/medias/5387858/original/054559600_1761105603-WhatsApp_Image_2025-10-22_at_10.56.41_430e72be.jpg)
OpenAI telah meluncurkan browser web bertenaga kecerdasan buatan (AI) terbarunya, ChatGPT Atlas, yang dirancang untuk secara langsung menantang dominasi Google Chrome di pasar browser. Peluncuran ini, yang diumumkan pada 21 Oktober 2025, menandai langkah signifikan OpenAI untuk memperluas jangkauannya di luar platform chatbot ChatGPT utamanya.
ChatGPT Atlas, yang awalnya tersedia untuk macOS dan akan segera menyusul untuk Windows, iOS, dan Android, dibangun di atas mesin Chromium. Berbeda dengan browser tradisional, Atlas menggantikan bilah pencarian konvensional dengan antarmuka obrolan ChatGPT yang berfungsi sebagai inti pengalaman menjelajah. CEO OpenAI Sam Altman menyatakan bahwa AI merepresentasikan peluang langka, sekali dalam satu dekade, untuk memikirkan kembali bagaimana sebuah browser dapat berfungsi, dengan harapan ChatGPT menjadi sistem operasi default untuk era AI.
Browser AI ini menawarkan berbagai fitur inovatif. Pengguna dapat berinteraksi dengan situs web, mencari produk, memesan janji temu, dan merencanakan acara langsung melalui antarmuka obrolan. ChatGPT Atlas juga memiliki kemampuan untuk merangkum konten, mengajukan pertanyaan, membandingkan produk, menganalisis data, dan bahkan mengedit teks di halaman web yang sedang dilihat, semua melalui sidebar ChatGPT yang terintegrasi.
Salah satu fitur unggulan adalah "Mode Agen" (Agent Mode), yang tersedia untuk pengguna premium. Mode ini memungkinkan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas dari awal hingga akhir, seperti meneliti perjalanan, berbelanja, atau memesan penerbangan, dengan mengambil tindakan atas nama pengguna. Browser ini juga dilengkapi dengan fitur "Memori Browser" (Browser Memories) opsional, yang memungkinkan AI mengingat fakta dan wawasan dari situs yang dikunjungi untuk memberikan konteks yang lebih baik dalam interaksi di masa mendatang.
Peluncuran ChatGPT Atlas menciptakan persaingan ketat di pasar browser, terutama dengan Google Chrome yang memiliki 3,45 miliar pengguna. Google sendiri telah mengintegrasikan chatbot Gemini-nya ke dalam Chrome, dan ada juga pesaing AI browser lainnya seperti Comet dari Perplexity AI dan Copilot dari Microsoft Edge. Penantang ini bertujuan untuk memanfaatkan model bisnis berbasis data pengguna yang telah menjadi fondasi pendapatan Google selama beberapa dekade. Berita peluncuran Atlas bahkan menyebabkan saham Alphabet (induk perusahaan Google) turun hampir 5% pada titik terendahnya.
Mengenai privasi, OpenAI menyatakan bahwa pengguna memiliki kendali penuh atas pengaturan privasi mereka, termasuk kemampuan untuk memilih keluar dari penggunaan data mereka untuk pelatihan AI, menghapus riwayat penjelajahan, dan memblokir situs web tertentu agar tidak diakses oleh ChatGPT. Data "memori browser" disimpan di server OpenAI selama 30 hari sebelum dihapus. Namun, kekhawatiran privasi muncul, termasuk laporan kerentanan "ChatGPT Tainted Memories" yang ditemukan oleh perusahaan keamanan siber LayerX Security.
Didukung oleh investasi Nvidia sebesar 100 miliar dolar, OpenAI memposisikan ChatGPT Atlas sebagai lebih dari sekadar browser, melainkan sebagai upaya untuk membangun kembali cara miliaran orang menjelajahi web.