:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419637/original/024807200_1763705476-apple_n1_chip_.jpg)
Peluncuran iPhone 17 pada September 2025 menandai sebuah lompatan signifikan dalam performa smartphone, dengan salah satu pendorong utamanya adalah integrasi chip jaringan N1 rancangan Apple serta System-on-a-Chip (SoC) A19 yang baru. Kombinasi perangkat keras ini dilaporkan membuat iPhone 17 tidak hanya cepat dan stabil, tetapi juga unggul dari banyak ponsel Android flagship di pasaran.
Chip N1, sebuah chip jaringan internal yang dirancang oleh Apple, menggantikan solusi berbasis Broadcom sebelumnya untuk konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth. Perubahan ini memungkinkan integrasi yang lebih dalam dengan ekosistem perangkat lunak Apple, menghasilkan peningkatan kecepatan dan stabilitas Wi-Fi yang mencolok dibandingkan generasi iPhone 16. Data dari Ookla Speedtest Intelligence menunjukkan bahwa seri iPhone 17 mencapai kecepatan unduh median global 329,56 Mbps, hampir 40 persen lebih cepat dari iPhone 16 yang hanya 236,46 Mbps. Kecepatan unggah juga mengalami peningkatan signifikan, dari 73,68 Mbps menjadi 103,26 Mbps.
Keunggulan chip N1 semakin terasa dalam kondisi jaringan yang ramai atau sinyal lemah. Analisis menunjukkan bahwa iPhone 17 menawarkan keandalan yang lebih baik dan pemulihan yang lebih cepat di lingkungan yang sibuk, dengan peningkatan kecepatan di persentil ke-10 (kondisi sinyal terlemah) lebih dari 60 persen dibandingkan iPhone 16. Di Amerika Utara, jajaran iPhone 17 bahkan mencatat kecepatan unduh median tertinggi sebesar 416,14 Mbps dan kecepatan persentil ke-90 sebesar 976,39 Mbps, mengalahkan ponsel Android flagship teratas dalam pengujian Wi-Fi. Meskipun Google Pixel 10 Pro sedikit unggul dalam kecepatan unduh median global (335,33 Mbps), chip N1 pada iPhone 17 menunjukkan kekuatan luar biasa dalam menjaga koneksi tetap stabil saat jaringan berfluktuasi.
Di sisi lain, performa pemrosesan utama pada iPhone 17 didorong oleh chip A19, sementara model iPhone 17 Pro, Pro Max, dan iPhone Air menggunakan chip A19 Pro yang lebih canggih. Chip A19 dibangun menggunakan proses 3 nanometer (TSMC N3P) yang ditingkatkan, menampilkan CPU 6-inti (dua inti performa dan empat inti efisiensi) dan GPU 5-inti. Model Pro mendapatkan konfigurasi GPU 6-inti, memberikan peningkatan performa grafis yang signifikan. Dalam pengujian benchmark, chip A19 Pro menunjukkan peningkatan performa CPU single-core sekitar 11-12% dan multi-core sekitar 12% dibandingkan A18 Pro, dengan performa GPU melonjak hingga 37%. Bahkan chip A19 standar dilaporkan lebih cepat dari A18 Pro dalam pengujian CPU single-core.
Chip A19 dan A19 Pro diklaim sebagai yang terdepan di pasar dalam performa CPU single-core, mengungguli rival Android seperti Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 3 dan MediaTek Dimensity 9400. Apple juga menerapkan desain termal yang ditingkatkan pada model Pro, termasuk teknologi pendingin ruang uap (vapor chamber), yang disebut mampu meningkatkan performa berkelanjutan hingga 40% selama beban kerja intensif seperti gaming dan penyuntingan video. Dengan fokus pada efisiensi daya, chip A19 juga berkontribusi pada peningkatan daya tahan baterai, dengan iPhone 17 mampu memutar video hingga 30 jam, atau enam jam lebih baik dari iPhone 16.
Secara keseluruhan, chip A19 memberikan kekuatan komputasi mentah untuk kecepatan pemrosesan aplikasi dan gim, sementara chip jaringan N1 memastikan konektivitas yang cepat dan sangat stabil, terutama di lingkungan yang menantang. Sinergi antara kedua chip ini menegaskan posisi iPhone 17 sebagai salah satu smartphone tercepat dan paling andal di pasaran, memberikan keunggulan kompetitif yang jelas terhadap banyak ponsel Android flagship saat ini.