:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,573,20,0)/kly-media-production/medias/5416829/original/063001300_1763469165-X_Twitter_down_dan_Cloudflare_Tumbang_01.jpeg)
Gangguan besar melanda sejumlah layanan internet populer secara global pada Selasa, 18 November 2025 malam, menyebabkan platform seperti X (sebelumnya Twitter) dan ChatGPT tidak dapat diakses oleh banyak pengguna. Insiden ini terkonfirmasi berakar dari masalah teknis yang luas pada Cloudflare, penyedia infrastruktur internet krusial.
Pengguna X di seluruh dunia melaporkan kesulitan untuk memuat unggahan dan menemui berbagai pesan kesalahan, termasuk "Posts aren't loading right now" atau "Internal server error / Error code 500". Serupa, chatbot kecerdasan buatan ChatGPT dari OpenAI juga mengalami gangguan intermiten, dengan banyak pengguna melihat pesan "Please unblock challenges.cloudflare.com to proceed". Menurut situs pemantau gangguan DownDetector, laporan masalah melonjak drastis, dengan ribuan laporan di berbagai negara.
Cloudflare, yang menyediakan layanan jaringan pengiriman konten (CDN), keamanan siber, dan pengoptimalan lalu lintas untuk sekitar 20 persen situs web global, dengan cepat mengonfirmasi adanya "degradasi layanan internal". Chief Technology Officer Cloudflare, Dane Knecht, kemudian menjelaskan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh "bug laten dalam layanan yang mendasari kemampuan mitigasi bot" mereka. Bug ini mulai mengalami crash setelah adanya perubahan konfigurasi rutin, yang kemudian memicu kerusakan luas pada jaringan dan layanan Cloudflare. Perusahaan juga mencatat adanya "lonjakan lalu lintas yang tidak biasa" sebagai pemicu awal masalah.
Selain X dan ChatGPT, banyak layanan daring lain yang mengandalkan infrastruktur Cloudflare juga terdampak, termasuk Letterboxd, DownDetector itu sendiri, Canva, Spotify, Uber, Truth Social, Perplexity, Gemini, serta platform gaming seperti League of Legends dan Valorant. Di Indonesia, situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga sempat tidak bisa diakses akibat gangguan ini.
Cloudflare telah bekerja keras untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah beberapa jam, mereka mengumumkan bahwa perbaikan telah diterapkan dan insiden tersebut diyakini telah teratasi. Layanan secara bertahap kembali normal pada akhir 18 November 2025. Pihak Cloudflare juga menegaskan bahwa tidak ada indikasi insiden ini disebabkan oleh serangan siber atau aktivitas berbahaya. Insiden ini kembali menyoroti betapa saling terhubungnya internet modern dan pentingnya peran penyedia infrastruktur seperti Cloudflare dalam menjaga kelancaran operasi daring global.