Notification

×

Iklan

Iklan

Mengapa Remaja Enggan Berlama di Instagram? Studi Meta Punya Jawabannya

2025-11-16 | 09:24 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-16T02:24:08Z
Ruang Iklan

Mengapa Remaja Enggan Berlama di Instagram? Studi Meta Punya Jawabannya

Sebuah temuan penelitian internal dari Meta, perusahaan induk Instagram, mengungkapkan bahwa banyak remaja merasa tidak nyaman di platform media sosial tersebut. Penelitian ini menyoroti dampak negatif Instagram terhadap kesehatan mental dan citra diri pengguna muda.

Salah satu temuan kunci dari riset internal Meta menunjukkan bahwa satu dari lima remaja menyatakan Instagram membuat mereka merasa lebih buruk tentang diri mereka sendiri. Lebih lanjut, Instagram memperburuk masalah citra tubuh bagi sekitar sepertiga remaja putri, dengan 32,4% remaja putri dalam survei menyatakan hal tersebut, dibandingkan dengan 22,1% yang merasa platform tersebut membuat masalah menjadi lebih baik. Remaja juga mengaitkan Instagram dengan peningkatan tingkat kecemasan dan depresi.

Penelitian Meta juga mengidentifikasi bahwa perbandingan sosial menjadi lebih buruk di Instagram karena fokus platform yang intens pada penampilan fisik dan gaya hidup. Dalam studi mendalam tentang kesehatan mental remaja pada tahun 2019, ditemukan bahwa 14% remaja laki-laki di AS merasa Instagram membuat mereka merasa lebih buruk tentang diri mereka sendiri. Bagi remaja yang melaporkan memiliki pikiran untuk bunuh diri, sekitar 6% di AS dan 13% di Inggris menyebut Instagram sebagai pemicu perasaan tersebut.

Dalam sebuah studi internal yang lebih baru (tahun ajaran 2023-2024), Meta menemukan bahwa remaja yang sudah merasa tidak nyaman dengan tubuh mereka melihat hampir tiga kali lebih banyak unggahan yang terkait dengan gangguan makan. Untuk pengguna yang rentan ini, sekitar 10,5% dari konten di linimasa mereka berfokus pada tubuh, dibandingkan dengan 3,3% untuk remaja lainnya. Ironisnya, sistem keamanan Meta dinilai gagal mendeteksi sebagian besar konten semacam ini, dengan filter yang ada saat ini melewatkan sekitar 98,5% unggahan yang berpotensi tidak pantas bagi remaja.

Mantan karyawan Meta, Arturo Béjar, yang sebelumnya bersaksi di hadapan subkomite Senat Yudisial, mengungkapkan bahaya yang dapat ditimbulkan produk tersebut pada kaum muda. Ia mencatat bahwa 13% pengguna Instagram berusia 13-15 tahun menerima ajakan seksual yang tidak diinginkan.

Laporan terbaru dari Arturo Béjar yang dirilis pada tahun 2025, yang juga dikuatkan oleh akademisi di Northeastern University, mengkaji 47 dari 53 fitur keamanan Instagram untuk remaja. Hasilnya menunjukkan bahwa 30 fitur tidak berfungsi, sudah tidak ada, atau sangat mudah untuk dihindari, dan hanya delapan fitur yang berfungsi sesuai tujuan tanpa batasan. Laporan tersebut, yang berjudul "Teen Accounts, Broken Promises," juga menemukan bahwa Instagram merekomendasikan konten seksual yang tidak pantas dan konten melukai diri sendiri kepada akun remaja.

Menanggapi berbagai temuan ini, Curtiss Cobb, Wakil Presiden Riset di Meta, menyatakan bahwa diperlukan lebih banyak data untuk memahami gambaran lengkap tentang bagaimana kaum muda menavigasi ruang daring. Meskipun Meta menyatakan telah menggunakan riset untuk membuat produknya lebih aman dan mengurangi separuh konten yang dibatasi usia untuk anak di bawah umur sejak Juli 2025, kekhawatiran masih terus berlanjut. Ini terbukti dengan 41 negara bagian dan Distrik Columbia mengajukan gugatan terhadap Meta pada Oktober 2023, menuduh perusahaan sengaja merancang Facebook dan Instagram dengan fitur yang membahayakan remaja dan pengguna muda. Meta sendiri telah mengakui memiliki riset internal sejak Maret 2020 yang menunjukkan bahaya bagi citra tubuh dan kesejahteraan remaja putri.