:strip_icc()/kly-media-production/medias/5409273/original/049468600_1762851098-close-up-fuel-level-gauge-vehicle__1_.jpg)
Mengemudi kendaraan bukan hanya soal mencapai tujuan, tetapi juga tentang efisiensi. Banyak pengemudi tanpa sadar melakukan kebiasaan yang justru membuat konsumsi bahan bakar kendaraan, baik mobil maupun motor, menjadi lebih boros. Memahami kebiasaan ini dapat membantu menghemat pengeluaran dan menjaga kondisi kendaraan.
Salah satu penyebab utama bensin boros adalah gaya mengemudi yang agresif. Kebiasaan menginjak pedal gas dalam-dalam untuk akselerasi mendadak dan diikuti pengereman yang kasar atau tiba-tiba akan membuat mesin bekerja lebih keras dan membakar lebih banyak bahan bakar. Mengemudi terlalu cepat atau ngebut juga menyebabkan bensin lebih cepat habis karena mesin harus bekerja keras mengatasi hambatan aerodinamika. Sebaliknya, mengemudi terlalu pelan juga bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar. Idealnya, jaga kecepatan berkendara tetap stabil dan hindari perubahan kecepatan yang drastis. Bagi pengendara mobil manual, mengoper gigi pada putaran mesin yang terlalu tinggi atau mengabaikan posisi gigi yang tidak sesuai dengan kondisi jalan akan membuat mesin bekerja terlalu berat dan boros bensin. Disarankan untuk memindahkan gigi pada rentang 2.000 hingga 2.500 rpm.
Selain gaya mengemudi, beberapa faktor eksternal juga berkontribusi pada pemborosan bensin:
* Tekanan Ban Tidak Sesuai Tekanan ban yang kurang atau terlalu tinggi dari rekomendasi pabrikan akan meningkatkan gesekan antara ban dan jalan, memaksa mesin bekerja lebih keras, dan akhirnya meningkatkan konsumsi bahan bakar. Ban yang terlalu keras juga bisa mengurangi traksi dan membuat mobil tidak stabil.
* Mengangkut Beban Berlebihan Membawa penumpang atau barang melebihi kapasitas yang ditentukan pabrikan akan menambah beban pada mesin, sehingga mesin harus bekerja lebih keras dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang diperlukan. Beban ekstra juga dapat memengaruhi sistem pengereman dan memperpendek usia komponen mobil.
* Filter Udara Kotor Filter udara yang tersumbat oleh debu dan kotoran akan menghambat aliran udara bersih ke ruang bakar, menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Mesin akan menambah suplai bensin untuk menutupi kekurangan udara, yang mengakibatkan konsumsi bahan bakar meningkat.
* Memanaskan Mesin Terlalu Lama Kebiasaan memanaskan mesin mobil atau motor terlalu lama, terutama pada kendaraan modern dengan sistem injeksi, adalah mitos yang justru menyebabkan pemborosan bahan bakar dan pencemaran lingkungan. Mobil injeksi hanya memerlukan waktu singkat, sekitar 30 detik hingga 1 menit, untuk mencapai suhu kerja ideal karena ECU secara otomatis mengatur campuran udara dan BBM. Memanaskan mesin terlalu lama juga dapat berdampak negatif pada komponen mesin dan lingkungan.
* Sering Berpindah Jalur (Terutama di Kemacetan) Kebiasaan sering berpindah jalur saat macet membuat pengemudi cenderung menekan pedal gas dan rem secara bergantian, yang membakar lebih banyak BBM dan menambah keausan pada mesin serta rem.
Untuk menjaga efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan, penting juga untuk melakukan perawatan rutin. Mesin yang tidak efisien, sistem injeksi bermasalah, atau busi yang aus dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Servis berkala yang meliputi pemeriksaan busi, pembersihan karburator/throttle body, pembersihan injektor, dan penggantian oli tepat waktu dapat membantu menjaga kondisi mesin optimal dan menghemat BBM.