Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Spektrum 2,6 GHz Dilelang, Telkomsel-XLSmart Siap Tancap Gas Percepat 5G

2025-11-21 | 17:23 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T10:23:16Z
Ruang Iklan

Spektrum 2,6 GHz Dilelang, Telkomsel-XLSmart Siap Tancap Gas Percepat 5G

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana menggelar lelang pita frekuensi 2,6 GHz pada akhir tahun 2025, sebuah langkah strategis yang sangat dinantikan untuk mengakselerasi pengembangan jaringan 5G di Indonesia. Proses lelang ini diharapkan selesai pada tahun 2026, dengan pembangunan infrastruktur 5G yang dapat mulai dirasakan pada tahun yang sama. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid telah mengonfirmasi rencana lelang frekuensi 2,6 GHz setelah penyelesaian lelang frekuensi 1,4 GHz.

Pita frekuensi 2,6 GHz merupakan spektrum mid-band yang memiliki keunggulan kapasitas besar dengan bandwidth mencapai 190 MHz. Frekuensi ini menggunakan moda Time Division Duplex (TDD) dan memiliki ekosistem perangkat 4G dan 5G terbesar kedua secara global. Para pakar telekomunikasi menilai bahwa pelepasan frekuensi ini akan secara signifikan meningkatkan kecepatan sinyal 5G, mengingat layanan 5G yang ada saat ini seringkali terasa seperti 4G akibat keterbatasan alokasi spektrum. Untuk koneksi 5G yang optimal, dibutuhkan lebar pita setidaknya 100 MHz.

Operator seluler menyambut baik rencana pemerintah ini. Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, menyatakan bahwa Telkomsel menyambut positif rencana pemerintah untuk membuka seleksi pita frekuensi 2,6 GHz. Menurut Fahmi, langkah ini merupakan bagian penting dalam memperkuat ekosistem telekomunikasi nasional serta memperluas akses layanan broadband yang cepat, stabil, dan berkelanjutan bagi masyarakat. Telkomsel juga telah menegaskan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam lelang ini, melihat spektrum 2,6 GHz sebagai pilihan yang bagus untuk pengembangan 5G mereka. Perusahaan telah melakukan berbagai persiapan teknologi dan infrastruktur, serta berkomitmen untuk memanfaatkan spektrum baru ini secara optimal. Telkomsel sendiri merupakan operator yang paling aktif dalam memperluas 5G di Indonesia, dengan target 12 juta pelanggan 5G pada tahun 2025 dan memiliki 716 situs 5G yang tersebar di 53 kota.

Senada dengan Telkomsel, Group Head Corporate Communications & Sustainability XL Axiata Reza Mirza juga menyatakan minat kuat perusahaannya untuk berpartisipasi dalam lelang frekuensi 2,6 GHz. Reza berharap tambahan alokasi spektrum ini dapat dimanfaatkan untuk memperluas layanan dan mendukung upaya pemerintah dalam percepatan serta pemerataan implementasi 5G di Indonesia. XL Axiata telah lama menyiapkan jaringannya untuk 5G dan telah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) untuk menggelar 5G menggunakan teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS) pada spektrum 1.800 MHz dan 2.100 MHz.

Lelang frekuensi 2,6 GHz ini diharapkan dapat mendorong daya saing bangsa dan meningkatkan pengalaman internet yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Konsolidasi industri telekomunikasi yang terjadi dalam setahun terakhir juga dinilai Menteri Meutya Hafid membawa dampak positif bagi kesehatan industri digital nasional, dengan harapan mendorong investasi dan kolaborasi swasta dalam pembangunan infrastruktur digital.