
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mempercepat langkahnya untuk menjadikan Batam sebagai pusat digital (digital hub) terkemuka di Asia Tenggara melalui pembangunan pusat data hiperskala (Hyperscale Data Center/HDC) NeutraDC Nxera Batam. Proyek ambisius ini merupakan kolaborasi strategis antara Telkom melalui anak perusahaannya PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) dengan Singtel melalui Nxera (ST Dynamo ID Pte Ltd) dan Medco Power Indonesia. Telkom memiliki 60% saham dalam usaha patungan ini, sementara Singtel 35% dan Medco Power Indonesia 5%.
Pembangunan HDC NeutraDC Nxera Batam berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Kabil (KIIE), Batam, Kepulauan Riau. Pemilihan Batam didasari oleh posisi geografisnya yang strategis, berdekatan dengan Singapura sebagai pusat keuangan dan teknologi global, berada di luar "Ring of Fire" yang menjamin keamanan dari gempa, serta statusnya sebagai Zona Ekonomi Khusus (ZEK) yang menawarkan insentif fiskal dan regulasi mendukung. Lokasi ini juga sangat terkoneksi dengan berbagai negara melalui 14 infrastruktur kabel laut internasional yang menghubungkan kawasan Asia Tenggara.
Total investasi yang digelontorkan untuk proyek ini mencapai sekitar Rp 1,4 triliun (setara US$85 juta atau SGD 166 juta) dalam lima tahun ke depan. Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menyatakan bahwa Batam memiliki makna penting dan strategis dalam pengembangan pusat data nasional.
Fasilitas pusat data ini dirancang dengan kapasitas awal 18 Megawatt (MW) dan akan dikembangkan secara bertahap hingga mencapai 54 MW. Bahkan, kapasitasnya dapat ditingkatkan hingga 60 MW atau 100 MW jika permintaan pasar terus meningkat secara dinamis. HDC NeutraDC Nxera Batam diklaim siap mendukung beban kerja Kecerdasan Buatan (AI) yang berat, serta ekosistem komputasi awan (cloud), dan big data. Untuk efisiensi, pusat data ini akan mengadopsi teknologi pendingin cairan (liquid cooling) untuk server AI-nya. Komitmen terhadap keberlanjutan juga ditunjukkan dengan pemanfaatan energi terbarukan, di mana Medco Power Indonesia akan membantu pasokan listrik bersih dari pembangkit listrik tenaga surya. Fasilitas ini juga telah memperoleh Uptime Institute Tier III Certification of Design Documents (TCDD), menunjukkan standar infrastruktur kelas dunia.
Meskipun upacara peletakan batu pertama (groundbreaking) telah dilakukan pada 21 Desember 2022, peresmian "topping off" atau penutupan atap struktur bangunan utama telah dilaksanakan pada Kamis, 30 Oktober 2025. Fasilitas ini diproyeksikan mulai beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2025, dengan tahap pertama akan beroperasi penuh pada semester I 2026.
Honesti Basyir, Direktur Pengembangan Bisnis Grup Telkom, menekankan bahwa Batam ditargetkan untuk tidak hanya menjadi penerima limpahan bisnis dari Singapura, tetapi menjadi pusat bisnis yang vital di kawasan. CEO NeutraDC Nxera Batam, Indrama YM Purba, juga menyatakan bahwa pusat data ini akan menjadi "Regional Gateway" bagi arus data dan ekonomi digital Asia Tenggara. Pembangunan ini juga merupakan bagian dari strategi Telkom untuk memperkuat kedaulatan digital Indonesia dan menyediakan fondasi digital berkelas dunia. Selain itu, Telkom berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Batam untuk mengembangkan talenta digital lokal guna mendukung industri pusat data di masa depan. Kehadiran pusat data ini diharapkan dapat menarik perusahaan teknologi global dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di kawasan.