Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Terkuak: Alasan TikTok Setop Sementara Fitur Live di Indonesia

2025-11-24 | 09:13 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-24T02:13:19Z
Ruang Iklan

Terkuak: Alasan TikTok Setop Sementara Fitur Live di Indonesia

Platform media sosial TikTok telah mengambil langkah sukarela menonaktifkan sementara fitur Live di Indonesia mulai Sabtu malam, 30 Agustus 2025, sebagai respons terhadap meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di berbagai wilayah. Keputusan ini diambil sebagai tindakan pengamanan tambahan untuk memastikan TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab bagi penggunanya.

Juru bicara TikTok Indonesia menjelaskan bahwa penangguhan fitur Live ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menjaga keamanan platform di tengah situasi sosial yang memanas. Selain menangguhkan sementara fitur Live selama beberapa hari, TikTok juga menyatakan akan terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau perkembangan situasi yang ada. Fitur Live tersebut kemudian dibuka kembali pada 3 September 2025 setelah situasi dinilai lebih kondusif.

Penonaktifan fitur Live ini menimbulkan kebingungan dan keluhan di kalangan sejumlah pengguna dan kreator TikTok, karena layanan siaran langsung tiba-tiba tidak dapat diakses. Hal ini juga berdampak pada kreator konten dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sangat bergantung pada fitur siaran langsung untuk berinteraksi dengan audiens dan mempromosikan produk mereka.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia melalui Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria dan Menteri Komdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa kebijakan menonaktifkan fitur Live ini murni merupakan inisiatif dari pihak TikTok sendiri, bukan instruksi dari pemerintah. Pemerintah menyambut baik langkah yang diambil TikTok ini karena dinilai dapat membantu mencegah penyebaran konten provokatif dan informasi yang berpotensi memperkeruh suasana.

Sebelumnya, Wakil Menteri Komdigi Angga Raka Prabowo sempat mengungkapkan adanya perintah kepada perwakilan platform media sosial, termasuk TikTok dan Meta, untuk meningkatkan moderasi konten. Hal ini menyusul ditemukannya konten-konten yang memicu eskalasi demonstrasi, termasuk ajakan kekerasan dan provokasi, yang melanggar pedoman komunitas TikTok. Beberapa laporan menyebutkan bahwa siaran langsung TikTok digunakan untuk memobilisasi pelajar dan menyebarkan informasi terkait unjuk rasa yang berpotensi memicu kericuhan lebih lanjut.